Friday, February 24, 2023

Joan Baez bercerita "donna donna"

    


pict by:pixabay

Joan Baez bercerita "donna donna"

Berbicara mengenai musik, menjadi minoritas ketika tidak melibatkannya dalam menjalani hari-hari. Hampir berbagai lapisan generasi menjadikan musik sebagai teman aktifitas. Bahkan musik-musik tertentu mampu menciptakan atmosfir yang mempengaruhi perasaan seseorang. 

Baca juga : Musik Menyatukan kita

Banyak sekali, atau tak terhitung jumlahnya orang-orang yang merasa terselamatkan berkat musik. Ketika merasa dipecundangi dunia, patah hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan, atau ketika sedanng dibuat berbunga-bunga hatinya oleh seseorang.

Perjalanan industri musik melalui banyak evolusi. Bermula pada akar genre yang sama, sampai menjadi banyak tak terhitung jumlanya. Dalam prosesnya, banyak sekali dialektika antar musisi terkait isi dari musik itu sendiri. 

Baca juga : Senandung mesra efek rumah kaca melankolia

Diera 70-an, disaat musik lumayan sulit untuk diakses, ketika mendengarkan musik yangn kita inginkan tidak semudah era sekarang. Musik diputar oleh radio-radio yang menjadi meedia mainstream pada waktu itu. Jika mempunyai biaya yang cukup, bisa dengan membeli albumnya, atau menghadiri acara musik musisi terkait. 

Ada beberapa nama yang mencuat diera tersebut, salah satu musisi yang akan kita bahas bernama Joan Baez. Joan Baez merupakan musisi folk berjenis kelamin perempuan asal amerika serikat. selain bermusik, musisi berusia 82 itu juga aktif sebagai pejuang hak sipil. 

Salah satu karyanya yang menjadi fenomenal  yaitu ketika beliau mengadaptasi frasa tentang holocaust menjadi sebuah lagu. Lagu yang diberi judul "donna donna", dan  menceritakan tentang salah satu korban genosida yang dilakukan oleh naziii. 

Lirik penuh metafora yang sedikit menggambarkan bagaimana malangnya sang korban. Di awal lirik, korban diibaratkan seekor anak sapi yang diangkut gerobak menuju tempat penjagalan. penjagalan tersebut bisa berarti kamar gas, atau parit-parit eksekusi. 

Dalam perjalan menuju tempat penjagalan, sang anak sapi menengadahkan kepalanya keatas langit. Dengan tatapan yang menyedihkan, anak sapi tersebut melihat burung-burung terbang dengan bebasnya. 

Anak sapi merasa dipecundangi burung tersebut. Ia berkata "kenapa aku tak bisa seperti sang burung? apa karena aku tak mempunyai sayap?". Tanpa disangka, sang petani pembawa gerobak (Eksekutor) membalas ucapan si anak sapi. 

Baca juga : Misteri gloomy sunday dan bagaimana mahakarya tersebut menghipnotis pendengarnya

"jangan mengeluh, siapa suruh kau tak punya sayap (kebebasan) dan menjadi anak sapi (yahudi yang memang menjadi korban rasial dengan dalih pemurnian bangsa arya oleh nazi).  Anak sapi yang dengan mudah diikat dan disembelih, namun tak tau mengapa alasanya. 

Selain lirik-lirik yang dramatis, "donna donna" juga dibalut irama, nada-nada yang membuat lagu secara keseluruhan menjadi magis ketika didengarkan. Semoga bisa menjadi pengingat bahwa pernah ada fenomena yang begitu memilukan dalam sejarah manusia.

Lirik dan  terjemahan lagu donna donna versi joan baez;


On a waggon bound for market (disebuah gerobak yang sedang menuju pasar)

There's a calf with a mournful eye (ada seekor anak sapi dengan mata berkabung)

high above him there's a swallow, (jauh tinggi diatasnya ada seekor burung layang-layang)

winging swiftly through the sky, (mengepakan sayap dengan cepat melintasi angkasa)


How the winds are laughing, (betapa angin-angin itu tertawa)

they laugh with all their might. (mereka tertawa sekuat mereka)

laugh and laugh the whole day through, (tertawa dan tertawa sepanjang hari)

and half the summer's night. (serta separuh malam musim panas)


Donna, donna, donna, donna,

Donna, donna, donna, don,

Donna, donna, donna, donna,

Donna, donna, donna, don,


"Stop complaining!".. said the farmer, ("berhentilah mengeluh!", kata si petani)

who told you a calf to be?, (siapa suruh jadi anak sapi?)

Why don't you have wings to fly with?, (kenapa kau tak punyai sayap untuk terbang?)

Like the swallow so proud and free, (seperti burung yang sangat bangga dan bebas)


How the winds are laughing, (betapa angin-angin itu tertawa)

they laugh with all their might. (mereka tertawa sekuat mereka)

laugh and laugh the whole day through, (tertawa dan tertawa sepanjang hari)

and half the summer's night. (serta separuh malam musim panas)


Donna, donna, donna, donna,

Donna, donna, donna, don,

Donna, donna, donna, donna,

Donna, donna, donna, don,


Calves are easily bound and slaughtered, (anak-anak sapi mudah diikat dan dibunuh)

Never knowing the reason why, (tanpa tahu alasannya)

But whoever treasures freedom, (tapi siapapun yang mencari kebebasan,)

like the swallow has learned to fly, (seperti burung layang-layang, harus belajar terbang)


Semoga hari kalian menyenangkan  ^_^



No comments:

Post a Comment