Asbak
Secara umum asbak bisa diartikan sebagai alat penampung atau wadah sisa-sisa pembakaran dari rokok para penghisapnya. Dari perspektif filosofis asbak mempunyai peran penting dalam berkegiatan hisap menghisap tembakau yang dibakar kemudian dinikmati asapnya.
Dari segi estetika atau keindahan, barangkali dari kebanyakan masyarakat kretekus asbak bisa mempunyai peran sebagai spasi atau jeda. Kemudian memanfaatkan jeda tersebut untuk menikmati keindahan-keindahan yang nampak didalam kepala para penghisapnya (menghayal dan membayangkan wajah pujaan hatinya atau yang lainnya).
Dari segi
etiket asbak bisa menjadi simbol menghargai lingkungan dengan cara membuang tai
rokok (istilah dari sebagian masyarakat yang hidup di jabodetabek) pada
tempatnya untuk memprmudah membersihkannya sehabis berkegiatan hisap menghisap
rokok .
Lantas apa korelasi antara asbak dan kegiatan para lord-lord kretekus ini? Nah izinkan saya memberikan sedikit penjelasan subjektif terkait hal tersebut. Pertama, kegiatan hisap menghisap tembakau yang dibakar (merokok) merupakan salah satu refleksi dan juga membantu proses sensibilitas para lord-lord sekalian.
Baca juga : Sundul Sundulan (minta rokok dong)
Ada sedikit harapan
dari saya pribadi supaya mampu menangkap maksud dari peran dan fungsi asbak
dijadikan simbol jeda kontemplasi kretekus. Kedua, dalam
perspektif dialogis asbak juga mempunyai ciri khusus tersendiri. Missal
seseorang yang bertamu kerumah seseorang dan kebetulan ruang tamu tuan rumah
tidak tersedia asbak, secara tidak sadar sang tamu akan mencari sesuatu apapun
yang dianggap mampu menampung tai rokoknya atau menanyakan kepada tuan rumah
supaya minta disediakan asbak.
Tanpa disadari, ternyata peran fungsi asbak sedikit banyak telah membantu manusia mengasah ketrampilan sosialnya.
Semoga hari kalian menyenangkan ^_^
No comments:
Post a Comment